Sifat Bakhil

Sifat tercela yang sudah menjadi tabiat manusia salah satunya yaitu Bakhil. Dari segi kebahasaan bakhil  berasal dari bahasa Arab bakhila, yang berarti kikir, atau pelit. Sedangkan dari segi istilah, Bakhil mempunyai arti kikir dan kedekut, enggan memberikan harta dan benda untuk jalan Allah, amal yang bersifat keagamaan, sosial dan kepentingan umum.Jadi Sifat Bakhil adalah enggan memberikan sesuatu pada orang lain entah itu dari segi harta, tenaga dan pikiran.


https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhpyQwPM3kQF_rERWxKeSym978fpdGKxVBrXZts6Z3VpJb5gxq2ym39rPo-rxEm_naCAy_oDQo_zcfHyTNSxtUg2EXvZ41nYOsnq7LHI_iVehw_muuDYcGdnlLYU5WCNt_fB6XJdXliZRT9/s1600/sedekah-yusuf-mansur-kesulitandengansedekah.jpg

Menurut ulama terkemuka yang ahli di bidang tasawuf yaitu Imam Al-Ghazali dalam kitabnya yang monumental mengatakan bahwa Asy-Syuhhu (kedekut atau kikir) adalah lebih berat dari Al-Bukhlu (bakhil atau kikir). Karena orang yang Asy-Syuhhu (asy-syahih) ialah ialah orang yang kedekut (kikir) di atas apa yang ada di tangan orang lain, sampai dapat diambilnya. Dan ia kedekut dengan apa yang ada di tangannya, maka ditahannya. Dan orang yang Al-Bukhlu ialah orang yang kikir dengan apa yang ada di tangannya saja. 

faktor-faktor yang menimbulkan sifat bakhil salah satunya yaitu Munafik yang diliputi dengan rasa ketakutan terhadap kemelaratan. Bila penyakit  ini sudah menancap dalam hatinya, maka ia akan berbuat jauh lagi, yaitu rakus, tamak dan serakah. Jika kebakhilan dan kerakusannya sudah mencapai tinggi, ketenangan hidupnya akan semakin goyah, perasaannya selalu diliputi oleh kegelisahansetiap kali melihat orang Islam lain mempunyai nilai lebih, baik dalam soal harta, jabatan, dan pengaruh soaial.  

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgPRd8iuS1ZaVdyUGqsNxJF2A7RPcglLeuv9civUj4i1-UL1Zs-cAekPvd1XQFE-tLX_IdVmy-CFtzY7ONfYM5VBI_ntD25cUyj1mVNKAaDcDPC4uHJMNUR0bb-nNLWlO_hV3f0IbM6laso/s320/munafik.JPG

kedua, cinta akan harta benda yang mana orang yang  terkena sifat ini maka ia selalu diliputi rasa takut kehilangan akan harta bendanya yang selama ini ia kumpulkan. dan sifat madzmumah inilah yang menggerogoti manusia-manusia zaman ini. Maka pada akhirnya orang-orang ini akan enggan memberikan sesuatu pada orang lain. 

https://antoniorizal79blog.files.wordpress.com/2013/03/matre.jpg

Di dalam Al-Qur'an Surat Ali Imran ayat 180 menerangkan :

وَلَا يَحْسَبَنَّ الَّذِيْنَ يَبْخَلُوْنَ بِمَا اَتَهُمُ اللهُ مِنْ فَضْلِهِ هُوَ خَيْرًا لَهُمْ بَلْ هُوَ شَرٌّلَهُمْ سَيُطَوَّقُوْنَ مَا بَخِلُوْا بِهِ يَوْمَ القِيَامَةِ وَللهُ مِيْرَاثُ السَّمَوَاتِ وَاْلَارْضِ وَاللهُ بِمَاتَعْمَلُوْنَ خَبِيْرٌا  (١٨٠)                                   

“ Seklai-kali janganlah orang-orang yang bakhil dengan harta yang Allah berikan kepada mereka dari karunia-Nya menyangka, bahwa kebakhilan itu baik bagi mereka. Sebenarnya kebakhilan itu adalah buruk bagi mereka. Harta yang mereka bakhilkan itu akan dikalungkan keklak di lehernya di hari kiamat. Dan kepunyaan Allah-lah segala warisan (yang ada) di langit dan di bumi. Dan Allah mengetahui apa yang kamu kerjakan”. (QS. Ali Imran : 180).

Ayat di atas menerangkan bawasanya lafadz( يَبْخَلُوْنَ )  mempunyai arti enggan melaksanakan tuntunan kewajiban, berkaitan dengan apa yang Allah anugrahkan kepada mereka seperti harta benda, atau ilmu, atau tenaga yang mereka peroleh dari karunia-Nya bukan dari siapapun selain-Nya menyangka, bahwa ia yakni kekikiran itu baik bagi mereka. Maka apa yang dikikirkan itu misalnya harta benda akan dikalungkan di leher mereka di hari kiamat, sehingga semua mengeteahui keburukan sifatnya. 

 Dalam ayat lain juga menerangkan dalam Surat an-Nisa’ ayat 37 : 

الَّذِيْنَ  يَبْخَلُوْنَ  وَيَأْمُرُوْنَ النَّاسَ  بِالْبُخْلِ وَيَكْتُمُوْنَ النَّاسَ مَا اَتَهُمُ اللهُ  مِنْ فَضْلِهِ وَاَعْتَدْنَا لِلْكَافِرِيْنَ عَذَابًا مُهِيْنًا (٣٧)

“(Yaitu) orang yang kikir, dan menyuruh orang lain berbuat kikir, dan menyembunyikan karunia  yang telah diberikan Allah kepadanya. Kami telah menyediakan untuk orang-orang kafir azab yang menghinakan. “
Dari ayat di atas menerangkan bahwa lafadz يَبْخَلُوْنَ mempunyai arti tidak mau mengeluarkan hartanya kepada orang lain serta menyembunyikannya pengetahuannya dari orang lain. Mereka tidak hanya kikir tetapi juga terus menerus menyuruh orang lain berbuat kikir, baik dengan ucapan mereka menghalangi kedermawanan maupun dengan keteladanan buruk dalam memberi sumbangan yang kecil, bahkan tidak memberi sama sekali, dan terus menerus  menyembunyikan apa yang telah dianugerahkan Allah kepada mereka dari anugerah-Nya, misalnya dengan berkata ketika diminta bahwa, “Aku tidak memiliki sesuatu”, atau menyembunyikan pengetahuan yang mereka miliki.



 

Subscribe to receive free email updates:

1 Response to "Sifat Bakhil "